Skip to main content

Sebuah Penentu

Lena sebuah perjalanan di antara sudut- sudut hari mengajak suasana pada peristiwa sebuah perenungan. Perenungan yang mengajarkan alkisah dari sebuah peroses kehidupan. Seluk beluk yang mengitari dan untaian kata hati yang membisikan sebuah harapan dalam di lemanya arus kehidupan. Tak sadarkah kita di mana saat ini kita sedang berada, mampukah nurani kita membuka kenyataan pada sebuah perjalanan yang saat ini sedang kita lalui. Perjalanan saat ini adalah sebuah penentu, penentu yang tak mampu tuk mengendalikan keadaan kita, sedang diri kitalah sebagai penentu dari setiap keadaan yang di alami. Tangisan demi tangisan mulai membasahi pipi menuturkan betapa beratnya sebuah beban yang di pertangguhkan. Masihkah kita tak tersadar dengan semua kejadian dan pembelajaran yang membenarkan akan sebuah kebenaran yang telah membiaskan cahaya. Sepekat apakah hati nurani bila tak mampu mendapat terang? sedangkan begitu dekatnya cahaya yang telah hadir. Tersadarlah wahai semua yang masih bernaung kesesatan yang nyata, tersadarlah sebelum semua terlambat dan sebelum semua kisah akan berakhir. Tengoklah kembali di mana saat kita terlahir dan hadir di kehidupan ini tanpa sebuah pilihan sedang di mana saat ini dan saat akhir sebuah kehidupan adalah sebuah pilihan. Coba renungkanlah kembali, karena sungguh kegagalan, kerugian dan penyesalan yang abadi bila hingga akhir dari sebuah kehidupan di dunia ini kita tidak dapat mengenal, memilh dan memeluk Islam.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Dan Solusi adalah Sebuah Jalan Keluar

Sahabat semua pastinya pernah menemui jalan buntu di dalam perjalanan kehidupan ini, jalan buntu adalah suatu istilah untuk sebuah jalan yang tertutup di mana keterkaitannya dalam sebuah problem atau permasalahan kehidupan adalah di kala kita merasa kehilangan arah dan ketidak mampuan diri mencari jalan keluar terhadap permasalahan yang sedang di hadapi sehingga menghalangi tujuan yang ingin di capai di dalam kehidupan ini. Kita mungkin sering mendramatisir seolah tidak ada jalan lagi untuk mencapai tujuan yang ingin kita tuju dan capai, di kala kita menemukan sebuah jalan buntu dan kehilangan arah. Memang tidak ada jalan keluar jika kita hanya berpikir satu arah dan hanya mengandalkan satu cara saja. Namun lain halnya di kala kita mau berpikir terbuka dan mencari banyak cara atau solusi. Kesalahan kita adalah seringkali mempersempit pandangan dan pikiran kita. Seperti uraian di atas, pandangan dan pikiran kita sempit di karenakan kita hanya memikirkan satu cara saja, sehingga ...

Keajaiban Ilmu Matematika Di Dalam Al-Qur’an

Dari sisi kandungannya, Al-Qur’an sudah terbukti ajaib. Tapi tahukah sahabat tentang keajaiban matematika di dalam Al-Qur’an ? Hal ini tampaknya tidak begitu banyak di ketahui orang, khususnya para non-muslim. Bahkan Al-Qur’an di kira oleh para kaum orientalis barat di buat oleh Muhammad. Keajaiban yang perlu di ketahui di sini adalah bahwa Al-Qur’an apabila di lihat dari cara dan bagaimana penulisannya, tidaklah mungkin buatan Muhammad. Simak penjelasan yang mengemukakan sisi ajaib penulisan Al-Qur’an ini. Ada ayat di dalam Al-Qur’an sendiri yang memberi sebuah tantangan kepada kaum kafir untuk membuat kitab atau buku seperti Al-Qur’an, tapi hal ini tidak mungkin bisa di lakukan, meski manusia dan jin bersatu untuk melakukan proses pembuatannya. Dan telah terbukti hingga saat ini tidak ada seorangpun yang mampu membuat kitab ataupun buku seperti Al- Qur,an mendekati bahkan menyamainya. Ini adalah bukti yang sangat nyata dan sanagat jelas akan kebenaran dari Al- Qur...

Hilangnya Kontrol Diri

Sahaja persada di antara langit-langit naluri berbisikkan permasalahan yang menghentak dan menghanyutkan lara. Cerita kehidupan sendu dan semu dalam tangis kehinaan tak berbekas, kemanakah hati tertinggalkan berlari mengejar kepuasan yang tak berarti. Kisah generasiku yang terbebani arus zaman tak mampu memahami sosok terang dan gelap membiarkan diri terjebak bersama kehinaan. Tersadarlah kemana kontrol yang telah melekat bisakah mempertahankanya meski harus jiwa meninggalkan jasad. Kemana rasa malu yang ada di tinggalkan sedang ilah senjatamu dan peran penting untuk membentengi, hingga tiada lagi kearipan dan kesucian terdapati. Sungguh air-air telah kehausan di saat hujan begitu derasnya, ada apa semua ini? Tangis keluh kesah seolah tak mampu lagi mengobati sesal dan yang ada hanyalah kehuru-haraan yang mengantar mala petaka pada jurang yang tak mampu lagi mengendalikan keadaan. Dunia oh Dunia begitu hancurkah keadaan muasal semua tingkah laku yang harus di pertangguhkan ini. Hila...