Siapkah semua dengan air mata bersama perenungan menyingkap tragedi kemanusiaan yang saat ini melanda sebagian umat manusia dibelahan dunia sana, benarkah semua dalam sebuah kebenaran sedangkan kebenaran adalah datang dan bersumber dari -Nya ( Allah Swt ) Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Penyayang serta Dialah pemilik kebenaran. Sebagai mana telah banyak dijelaskan didalam Al-Qur'an diantaranya :
اَلْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلاَ تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِيْن
Kebenaran adalah dari Tuhan engkau. Maka sekali-kali jangan lah engkau termasuk dari orang orang yang ragu.( Al-Baqarah 147 )
إنا أنزلنا عليك الكتاب للناس بالحق فمن اهتدى فلنفسه ومن ضل فإنما يضل عليها وما أنت عليهم بوكيل
(41: الزمر)
“Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk manusia dengan membawa kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk maka (petunjuk itu) untuk dirinya sendiri, dan siapa yang sesat maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat (kerugian) dirinya sendiri, dan kamu sekali-kali bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap mereka.” (SQ. Az-Zumar: 41)
وَإِذَا سَمِعُوا۟ مَآ أُنزِلَ إِلَى ٱلرَّسُولِ تَرَىٰٓ أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ ٱلدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا۟ مِنَ ٱلْحَقِّ ۖ يَقُولُونَ رَبَّنَآ ءَامَنَّا فَٱكْتُبْنَا مَعَ ٱلشّٰهِدِينَ ﴿المائدة:٨٣ "Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad s. a. w.)." ﴾ Al Maidah:83 ﴿.
Bisakah membuang kearoganan, keegoisan, kesombongan dan merasa diri paling benar. Sedang semua sifat ini adalah kerugian yang nyata dan sifat ini juga diberikan kepada iblis dan setan sebagaimana banyak dijelaskan didalam Al-Qur'an diantaranya :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina”. (QS. Al Mu’min : 60)
وَإِذ قُلنا لِلمَلٰئِكَةِ اسجُدوا لِءادَمَ فَسَجَدوا إِلّا إِبليسَ أَبىٰ وَاستَكبَرَ وَكانَ مِنَ الكٰفِرينَ
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir” (QS.Al-Baqarah:34)
وَلا تَمْشِ فِي الأرْضِ مَرَحًا إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الأرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولا
dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. (
QS. Al Israa’ ayat 37)
وَلا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلا تَمْشِ فِي الأرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.(QS. Luqman ayat 18)
Disepenglihatan mentari dalam tautan wahana kabut dan bertabur cahaya mesam, menindih membawa keadaan pada dunia tanpa kasih sayang. Melihat semua bersama kesia-siaan yang mengumandang disudut getirnya hari, adakah semua menjadikan indah dan mampukah kita berpikir jernih dalam menyelesaikan perselisihan dengan jalan kebajikan bukan dengan jalan kekerasan dan pertumpahan darah. Tak ibakah kita yang mengalirkan darah dari jiwa-jiwa yang belum tentu bersalah, mampukah kita membuka mata hati bersama jalan cahaya yang telah diwasiatkan oleh Nabi Muhamad saw yaitu; Al-Qur'an dan Hadist. Bangkitlah wahai jiwa- jiwa yang merindu kasih sayang dalam kebenaran dan bukan jalan kesesatan dan Moga Allah Swt , selalu menunjukkan jalan yang lurus. Ingatlah pengabdian dan memohon pertolongan hanya kepada-Nya, jangalah kita termasuk orang-orang yang berputus asa, bersabarlah dan mari tunaikan Shalat.
Sahabat ku sekalian coba perhatikan dan kaji ayat Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat ke 30-31 berikut :
اَلْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلاَ تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِيْن
Kebenaran adalah dari Tuhan engkau. Maka sekali-kali jangan lah engkau termasuk dari orang orang yang ragu.( Al-Baqarah 147 )
إنا أنزلنا عليك الكتاب للناس بالحق فمن اهتدى فلنفسه ومن ضل فإنما يضل عليها وما أنت عليهم بوكيل
(41: الزمر)
“Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk manusia dengan membawa kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk maka (petunjuk itu) untuk dirinya sendiri, dan siapa yang sesat maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat (kerugian) dirinya sendiri, dan kamu sekali-kali bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap mereka.” (SQ. Az-Zumar: 41)
وَإِذَا سَمِعُوا۟ مَآ أُنزِلَ إِلَى ٱلرَّسُولِ تَرَىٰٓ أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ ٱلدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا۟ مِنَ ٱلْحَقِّ ۖ يَقُولُونَ رَبَّنَآ ءَامَنَّا فَٱكْتُبْنَا مَعَ ٱلشّٰهِدِينَ ﴿المائدة:٨٣ "Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad s. a. w.)." ﴾ Al Maidah:83 ﴿.
Bisakah membuang kearoganan, keegoisan, kesombongan dan merasa diri paling benar. Sedang semua sifat ini adalah kerugian yang nyata dan sifat ini juga diberikan kepada iblis dan setan sebagaimana banyak dijelaskan didalam Al-Qur'an diantaranya :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina”. (QS. Al Mu’min : 60)
وَإِذ قُلنا لِلمَلٰئِكَةِ اسجُدوا لِءادَمَ فَسَجَدوا إِلّا إِبليسَ أَبىٰ وَاستَكبَرَ وَكانَ مِنَ الكٰفِرينَ
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir” (QS.Al-Baqarah:34)
وَلا تَمْشِ فِي الأرْضِ مَرَحًا إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الأرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولا
dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. (
QS. Al Israa’ ayat 37)
وَلا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلا تَمْشِ فِي الأرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.(QS. Luqman ayat 18)
Disepenglihatan mentari dalam tautan wahana kabut dan bertabur cahaya mesam, menindih membawa keadaan pada dunia tanpa kasih sayang. Melihat semua bersama kesia-siaan yang mengumandang disudut getirnya hari, adakah semua menjadikan indah dan mampukah kita berpikir jernih dalam menyelesaikan perselisihan dengan jalan kebajikan bukan dengan jalan kekerasan dan pertumpahan darah. Tak ibakah kita yang mengalirkan darah dari jiwa-jiwa yang belum tentu bersalah, mampukah kita membuka mata hati bersama jalan cahaya yang telah diwasiatkan oleh Nabi Muhamad saw yaitu; Al-Qur'an dan Hadist. Bangkitlah wahai jiwa- jiwa yang merindu kasih sayang dalam kebenaran dan bukan jalan kesesatan dan Moga Allah Swt , selalu menunjukkan jalan yang lurus. Ingatlah pengabdian dan memohon pertolongan hanya kepada-Nya, jangalah kita termasuk orang-orang yang berputus asa, bersabarlah dan mari tunaikan Shalat.
Sahabat ku sekalian coba perhatikan dan kaji ayat Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat ke 30-31 berikut :
وَإِذْقَالَ رَبُّكَ
لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى الْأَرْضِ خَلِيْفَةً قَالُوْا
أَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ
نُسَبِّحُكَ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا
تَعْلَمُوْنَ
“Dan (ingatlah) ketika
Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan di muka bumi itu seorang khalifah.” Mereka berkata: “Apakah
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman:
“Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.” (QS al-Baqarah : 30).
عَلَّمَ ءَادَمَ الْأَسْمَاءَ
كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُوْنِى
بِأَسْمَآءِ هَــؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِيْنَ
“Dan Dia mengajarkan
kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya
kepada para malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama
benda-benda itu jika kalian memang orang-orang yang benar!” (QS al-Baqarah : 31)
Dari penjelasan ayat tersebut teramat jelas makna tinggi yang tersurat dan tersirat , dimana didalam ayat tersebut mengurai perihal yang sangat mendasar tentang tujuan, perilaku, nilai lebih dll yang diberikan kepada manusia. Seyogjanya dari penjelasan ayat tersebut sebenarnya kita semua dapat menyimpulkan pembahasan penting yang tak terukur didalamnya, dan untuk pembahasan yang menyangkut artikel ini adalah sebuah pertanyaan untuk kita semua sesuai yang telah dijelaskan berdasarkan Al-Qur'an surat Al baqarah tersebut adalah : Apakah kita termasuk dari golongan manusia yang membuat kerusakan dan saling menumpahkan darah antar sesama manusia atau kita adalah manusia yang Allah Swt, telah kehendaki sesuai dengan kehendak Allah Swt, yang menegaskan dan menyatakan "Sesungguhnya aku lebih mengetahui apa yang kalian tidak ketahui" .
Berdasarkan uraian diatas mudah- mudahan kita semua dapat memahami penempatan diri kita, apakah kita termasuk manusia yang berada dalam depinisi kebenaran ataukah tidak. Jadi sangat memperihatinkan bila demi sebuah konsep yang merasa diri paling benar sebagian manusia yang satu dengan yang lainya saling menumpahkan darah, sedang mereka belum tentu dalam sebuah kebenaran. Karena pemilik kebenaran hanyalah Allah Swt, dan kita tidak patut mengangap diri kita paling benar yang patut kita lakukan adalah : Nasehat menasehati dengan ketaatan dan kesabaran.
Wallahu a'lam bish-shawabi ...
Comments
Post a Comment