Skip to main content

Rumahku Jiwaku

Hadir dalam ruang bernuansa canda dan penuh tawaSejenak terpaku menyambut tangisku dengan senyuman
Bersenandu dalam nuansa kebanggaan penuh cinta
Mengisi waktu dan cerita hari bersamamu
Disini semua tertulis dan terlukis bersama mimpi
Membawa kerinduan dsetiap langkah
Tentang harapan bersamamu menggapai cita

Rumahku jiwaku tenagkanku disaat rapuh
Bersandarkan kasihmu disetiap sedih dan keluhku
Nuansa-nuansamu mengajakku untuk selalu tegar
Bersenandung teduhmu menenangkan keresahan hati
Disepanjang ratapan hari yang membelenggu
Disini ceritaku ceritamu terkisah dan terkenang
Disetiap perjalanan hidup hingga akhir cerita nanti 

Sahabat semua, cobalah kita renungkan kembali sosok diri kita yang terlahir dan hadir dikehidupan ini. Bisakah sejenak kita memahami dan meghayati betapa berharganya rumah yang kita miliki, rumah yang begitu banyak memberikan inspirasi dan harapan agar kita menjadi peribadi yang lebih baik lagi. Bersama suka duka tertuang menyajikan alkisah tentang arti kehidupan didalamnya, kamar-kamarnya mengingatkan kita pada sosok mereka yang kita sayangi. Rumahku jiwaku adalah sebuah kerinduan mendalam dari separuh ruang jiwa yang masih tersisa disini, menanti saat waktu mengajakku kembali bersama dan bercerita tentang hari yang terlalui.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Dan Solusi adalah Sebuah Jalan Keluar

Sahabat semua pastinya pernah menemui jalan buntu di dalam perjalanan kehidupan ini, jalan buntu adalah suatu istilah untuk sebuah jalan yang tertutup di mana keterkaitannya dalam sebuah problem atau permasalahan kehidupan adalah di kala kita merasa kehilangan arah dan ketidak mampuan diri mencari jalan keluar terhadap permasalahan yang sedang di hadapi sehingga menghalangi tujuan yang ingin di capai di dalam kehidupan ini. Kita mungkin sering mendramatisir seolah tidak ada jalan lagi untuk mencapai tujuan yang ingin kita tuju dan capai, di kala kita menemukan sebuah jalan buntu dan kehilangan arah. Memang tidak ada jalan keluar jika kita hanya berpikir satu arah dan hanya mengandalkan satu cara saja. Namun lain halnya di kala kita mau berpikir terbuka dan mencari banyak cara atau solusi. Kesalahan kita adalah seringkali mempersempit pandangan dan pikiran kita. Seperti uraian di atas, pandangan dan pikiran kita sempit di karenakan kita hanya memikirkan satu cara saja, sehingga

Ada Apa Di Dalam Islam?

Berakar dari sebuah kesadaran dan keperihatinan dalam untaian keluh kesah sajak kehidupan. Mengurai menebar bisikan di antara peristiwa yang terjadi, mengatas namakan kepentingan paham satu sama lain dan demi menguasai kepentingan orang lain. Di antara kepentingan yang bergejolak menerobos menitik beratkan pada satu agama dan paham yang secara mendasar merekeka mengetahui kebenaran yang ada di dalamnya. Namun dari sebuah kepentingan, kesombongan dan keegoisan mereka menutupi, mengucilkan bahakan ingin menghancurkan kebenaran yang ada dengan segala cara. Dari sini tak inginkah kita membuka mata hati dan pikiran kita untuk belajar melihat realita yang tejadi dari begitu banyak konflik dan peperangan yang melanda kehidupan ini? Tak sadarkah kita akan apa yang menyelimuti dan janji dari sang iblis ( setan ) yang ingin menyesatakan sebanyak- banyaknya umat manuasia? Coba telaah, bagian dari sifat iblis adalah mahluk yang begitu sombong, membangkang dan mementingkan dirinya karena mengagga

Sang Tragedi

Siapkah semua dengan air mata bersama perenungan menyingkap tragedi kemanusiaan yang saat ini melanda sebagian umat manusia dibelahan dunia sana, benarkah semua dalam sebuah kebenaran sedangkan kebenaran adalah datang dan bersumber dari -Nya ( Allah Swt ) Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Penyayang serta Dialah pemilik kebenaran. Sebagai mana telah banyak dijelaskan didalam Al-Qur'an diantaranya : اَلْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلاَ تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِيْن   Kebenaran adalah dari Tuhan engkau. Maka sekali-kali jangan lah engkau termasuk dari orang­ orang yang ragu .( Al-Baqarah 147 ) إنا أنزلنا عليك الكتاب للناس بالحق فمن اهتدى فلنفسه ومن ضل فإنما يضل عليها وما أنت عليهم بوكيل  (41: الزمر) “Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk manusia dengan membawa kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk maka (petunjuk itu) untuk dirinya sendiri, dan siapa yang sesat maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat (kerugian) dirinya